Mediapenalaran.com –
Mendapatkan Beasiswa merupakan kebanggaan tersendiri bagi para mahasiswa. Namun sayang,
tidak semua mahasiswa yang bisa merasakannya.
Bantuan
biaya studi atau istilah kerennya Beasiswa, terdapat di sebagian besar Sekolah
Tinggi/ Universitas Negeri maupun Swasta yang Terakreditasi, akan tetapi hanya
dengan proporsi yang relatif sedikit. Sehingga, tidak semua mahasiswa yang bisa
mendapatkannya kecuali termasuk dalam kriteria tertentu.
Kita
juga mengenal Sekolah Kedinasan Pemerintah seperti Sekolah Tinggi Akuntansi
Negara (STAN) dan lain sebagainya yang full Beasiswa dan punya ikatan Kedinasan
setelah lulus nanti. Namun kami tidak akan membahas lebih jauh terkait hal
tersebut.
Mendapatkan
Beasiswa itu cukup mudah dan siapapun bisa mendapatkannya, dengan catatan kita
mesti tahu cara bagaimana mendapatkannya. Berikut penjelasannya untuk anda:
a) Ragam Beasiswa
Jika
serius untuk mengejar Beasiswa langkah awalnya, kita harus betul-betul mengenal
ragam beasiswa yang tersedia di kampus.
Umumnya,
Beasiswa itu terbagi menjadi dua kategori yaitu Beasiswa Prestasi dan Beasiswa
untuk mahasiswa yang kurang mampu secara ekonomi. Sehingga kalau ingin
mendapatkannya minimal kita termasuk dalam salah kategori tersebut.
Kita
perlu memahami, walaupun Jenis Beasiswa itu relatif banyak tetapi tidak semua
Beasiswa tersebut ada di kampus kita. Untuk kampus-kampus besar tentu
sponsornya cukup banyak, sebaliknya untuk kampus yang tergolong kecil
beasiswanya juga sedikit.
Jenis
Beasiswa yang terdapat di kampus-kampus relatif banyak, sumbernyapun beragam. Seperti:
1. Kemerinstekdikti RI : Beasiswa
Bidik Misi, Beasiswa Penunjang Prestasi Akademik (PPA), Bantuan Belajar
Mahasiswa (BBM), dll
Beasiswa Bidik Misi terdapat di hampir
seluruh Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta, penjaringannya dimulai dari SMA
sederajat (kelas 12) diperuntukkan untuk calon mahasiswa yang terkategori
miskin dan berprestasi. Beasiswa Ini mengakomodir seluruh biaya pendidikan
sarjana. Sementara untuk Beasiswa
PPA-BBM diperuntukkan bagi mahasiswa yang telah menjalani studi di kampus
dan diberikan umumnya terbatas setiap tahun Ajaran saja per mahasiswa.
2. Pemerintah Daerah : Bantuan Studi
Tahunan, Beasiswa Akhir Studi, dll
Bantuan
Studi Tahunan dan Beasiswa Akhir Studi merupakan program yang dicanangkan oleh
Pemerintah Daerah setiap tahunnya, diperuntukkan pada mahasiswa putra-putri
asli daerah atau paling tidak mempunyai KTP tempat dia berdomisili. Kategori
penerima mencakup kategori miskin atau berprestasi.
3. BUMN-Instansi : Beasiswa Bank
Indonesia (BI), BRI, Beasiswa Baznas, dll
Beasiswa
BI, BRI merupakan beberapa beasiswa yang bersumber dari Badan Usaha Milik
Negara (BUMN). Ini tentu salah satu bentuk tanggung jawab BUMN dalam rangka mencerdaskan
bangsa. Selain itu beberapa Badan/Instansi non profit diluar pemerintah seperti
Baznas juga biasanya memberikan Beasiswa bagi mahasiswa yang terkategori miskin
dan atau berprestasi.
4. Yayasan-Perusahaan : Beasiswa
Yayasan Supersemar, Beasiswa PT Djarum, dll
Yayasan
Amal banyak didirikan oleh orang-orang ternama di Indonesia. Tidak terkecuali Yayasan
yang memberikan bantuan studi bagi para mahasiswa setiap tahunnya. Disisi lain
kewajiban Perusahaan setiap tahun anggarannya adalah mengalokasikan CSR.
Anggaran CSR ini diperuntukkan untuk masyarakat, salah satunya dikemas dalam
bentuk bantuan studi/pendidikan.
Beasiswa dari Perusahaan ini sudah banyak
masuk ke kampus-kampus. Sasaran Beasiswa pada umumnya untuk mahasiswa misikin
atau yang berprestasi dan mempunyai bakat tertentu.
Masih
banyak lagi jenis Beasiswa terutama yang bersumber dari Yayasan dan Perusahaan belum
bisa kita sebutkan satu persatu. Selain itu ada juga pihak perusahaan yang
menawarkan Beasiswa dengan ikatan pekerjaan.
b) Persyaratan Administrasi
Ketika
kita telah merasa termasuk dalam kategori penerima Beasiswa, setelahnya kita
wajib memenuhi persyaratan administrasi yang umumnya seperti; (1) Foto copy
Kartu Tanda Mahasiswa, (2) Transkrip Nilai, (3) Surat Aktif kuliah, (4) Surat
Kelakuan Baik serta kelengkapan Sertifikat kegiatan yang telah diikuti dan
Piagam Prestasi yang kita dapatkan.
c) Pendekatan
Langkah
terakhir sebagai penutup adalah Lobi. Pendekatan yang satu ini tidak selalu
bersifat negatif, kita mungkin banyak melihat realitas dilapangan, para penerima
beasiswa yang semestinya tidak layak menerima. Alasannya beragam, dari keluarga
dekat, anak pejabat, tim sukses pilkada, tukang demo dengan IPK satu koma,
sampai memalsukan identitas dan berkas administrasi, namun dengan lobi yang
mereka lakukan beasiswapun mudah mereka dapatkan.
Jurus
yang satu ini sering diabaikan oleh pengejar beasiswa, sehingga walaupun sudah
termasuk kategori miskin dan berprestasi serta didukung oleh berkas
administrasi lengkap masih saja sering meleset. Memang, tidak bisa kita
pungkiri, masih banyak seleksi penerima beasiswa yang sangat ketat dan jujur.
Sebaliknya kita juga tidak menuntup mata dengan praktek seleksi yang terselip
kepentingan dan kepalsuan.
Melakukan
pendekatan atau lobi tujuan sebenarnya yaitu untuk perkenalan. Artinya, jika
semua calon penerima beasiswa misalnya berprestasi, maka orang yang paling
dikenal umumnya yang akan diprioritaskan untuk mendapat beasiswa.
Pendekatan
yang berujung pada komunikasi antara calon penerima beasiswa dan penyeleksi/pemberi
beasiswa sangat penting untuk mendapatkan informasi detail terkait seleksi dan
perkembangan calon penerima beasiswa tersebut bisa sukses atau kurang
beruntung. Jangan lupa, Berdoa dan bertawakallah kepada sang pemberi rezeki.[]
Baca Juga :
Pendidikan Gratis dan Berkualitas, Bisakah ?
Manfaat Kuliah Untuk Masa Depan
Tips Jitu Memulai Bisnis Sejak Kuliah
Baca Juga :
Pendidikan Gratis dan Berkualitas, Bisakah ?
Manfaat Kuliah Untuk Masa Depan
Tips Jitu Memulai Bisnis Sejak Kuliah